RESPONAKTUAL.ONLINE - Balai wilayah sungai sulawesi III (BWSS III) saat ini sedang membangun tanggul pengaman sungai di sepanjang sung...
RESPONAKTUAL.ONLINE - Balai wilayah sungai
sulawesi III (BWSS III) saat ini sedang membangun tanggul pengaman sungai di
sepanjang sungai Palu, lokasi kegiatan terletak di Kec. marawola, Dolo Selatan,
Dolo Barat Kabupaten Sigi Sulteng.
Wilayah pekerjaan adalah daerah rawan banjir seperti baru baru
ini. Banjir melanda kawasan Desa Bangga Kec Dolo Selatan sehingga mengakibatkan
1500 orang warga mengungsi, banjir di akibatkan meluapnya sungai ore, aktifitas
warga sempat lumpuh beberapa waktu.
Camat Dolo Selatan, Jalil lahawali menjelaskan, ada sekitar 1.500
warga mengungsi karena ratusan rumah terendam banjir. Untuk
mengantisipasi banjir susulan pemerintah saat ini sedang melakukan penanganan
sungai dengan membersikan material yang sempat menimbun badan jembatan.
Kepala BWS Sulawesi III.
Ir Yusuf Tambing Melalui Satuan kerja PJSA pada PPK Sungai dan pantai II. DWi
Cahyo Ramdhoni. ST menjelaskan, proyek pengendali sungai telah di mulai sejak
tahun 2017 dan akan berakhir pada tahun 2020 dengan anggaran melalui dana APBN
senilai 450 Miliar. Dana sebesar ini memang di peruntukan untuk kegiatan
infrastruktur yang memberikan dampak besar terhadap peningkatan ekonomi. Urainya saat di temui responaktual
Seperti di ketahui bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya air
maupun infrastruktur lainya pada tahun 2018 di Danai dengan sukuk negara
sebesar Rp. 450 M. Surat berharga syariah negara (SBSN). Menjadi inovasi
pembiayaan infrastruktur termasuk di Sulawesi Tengah. Urai Dwi Cahyo.
Pemerintah mengupayakan
untuk penanganan sungai Palu sepanjang 30 KM terbagi dalam dua paket, pekerjaan
pada paket pertama di lakukan oleh PT. Wijaya Karya sepanjang 15 KM, sementara
paket ke dua yakni PT. Bumi Karsa dengan panjang 15 KM. Kedua paket ini di
tanggani oleh kontraktor yang sudah berpengalaman di bidang infrastruktur SDA.
Kedepan semoga program ini dapat memberi rasa aman bagi masyarakat di beberapa
kecamatan di Kabupaten Sigi. Urainya
Ia berharap, kegiatan yang sedang di lakukan saat ini ikut di
dukung masyarakat hingga batas waktu kontrak berakhir.
Proyek pengaman sungai yang di kerjakan mengunakan material batu
armor dengan dimensi 40 cm bahkan hingga besarnya satu meter. Sehingga
apa yang menjadi keluhan masyarakat terkait dampak banjir bisa teratasi dan
bisa menyelamatkan sekitar 150 Hektar lahan perkebunan warga yang berada di
sisi kanan dan kiri sungai. Papar Dwi Cahyo
Pantauan media di lokasi kegiatan saat ini, pihak rekanan sedang
melakukan aktivitas pembagunan, tak terlihat adanya gangguan keamanan, semua
berjalan lancar.
Di
temui di lokasi pekerjaan, Haerudin salah satu pihak PT. Bumi Karsa sebagai
rekanan dalam pengerjaan paket pertama di sungai Palu menjelaskan bahwa
pembagunan tanggul pengaman sungai Palu adalah proyek yang menjadi prioritas
utama pemerintah saat ini, olehnya kualitas pengerjaanya selalu di utamakan
karena menyangkut kepentingan orang banyak.
" Pekerjaan ini setiap hari di awasi, baik dari pihak
konsultan pengawas maupun oleh pihak Balai sungai Palu." Ujarnya
Dirinya juga menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini selalu
memperhatikan mutu sehingga bisa bermanfaat bagi warga demi kenyamanan dan
keamanan dari bahaya banjir yang sering melanda daerah pingiran sungai Palu.
Apresiasi Masyarakat Desa
RAHIM Kepala Desa Maku foto responaktual
Pembangunan pengaman sungai Palu yang di laksanakan oleh Balai
wilayah sungai sulawesi III di Kabupaten Sigi mendapat tanggapan positif dari
berbagai tokoh masyarakat terutama kepala desa di beberapa desa. Pada media ini
Kepala Desa Maku. Rahim, menjelaskan proyek yang sedang di
laksanakan pemerintah saat ini meskipun masih dalam tahap pelaksanaan namun
masyarakat khususnya di Desa Maku telah merasakan dampak positif dari
pembangunan Pengendali sungai tersebut, Saat ini warga sudah merasa aman dari
bahaya banjir, aktifitas pertanian dan perkebunan warga berjalan lancar.
"Dulu sebelum di bangun pengaman sungai, jika bulan Desember
seperti saat ini pasti ada banjir dan sering merusak kebun masyarakat di
sekitar sungai, sekarang mereka aman dari banjir." Papar Kedes Maku
Mewakili masyarakat Maku ia menyampaikan rasa terima kasih pada
Pemerintah pusat terlebih pihak Balai Sungai Sulawesi III dan pihak kontraktor
yang melaksanakan pekerjaan.
"Kami sangat berterima kasih atas upaya yang sudah di
lakukan, ini bentuk kepedulian pemerintah pada masyarakat.". Jelas Rahim
Kedepan ia berharap, bahwa kegiatan serupa dapat di laksanakan
lagi di wilayah desa Maku dan desa sekitarnya, di desa yang ia pimpin masih
terdapat wilayah yang rawan banjir letaknya ke arah atas jembatan kaleke, itu
belum ada pengaman sungai. Muda mudahan pemerintah pusat dan pihak balai dapat
memprioritaskan di tahun tahun mendatang.
" Sampaikan pesan saya agar usulan lisan ini dapat di
pertimbangkan." Katanya
Selain apresiasi dari Kepala Desa Maku, apresiasi lainya juga di
sampaikan Kepala Desa Kaleke yang di temui di kantornya mengatakan bahwa proyek
pengendali sungai yang di kerjakan dan melintasi desa kaleke sungguh sangat
bermanfaat, terbukti bahwa dengan adanya pengaman sungai dari batu gajah bisa
memberi dampak positif bagi kenyamanan dan keamanan masyarakat khususnya di
Desa Kaleke dari bahaya banjir.
SUAIB Kepala Desa Kalake foto responaktual
" Sebagai kades kegiatan yang
di laksanakan benar benar bisa bermanfaat buat warga, saat ini petani bisa
mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya." Jelas Suaib Kepala
Desa Kaleke
Tanggul sungai yang di bangun
memberi rasa aman warga dari ancaman bahaya banjir, tidak ada lagi warga yang
merasa khawatir jika tiba musim penghujan, dulu jika bulan Desember seperti
saat ini pasti masyarakat yang berada di pingiran sungai Kaleke merasa terancam
karena banjir. Namun saat ini ke kemasan warga hilang dan mereka bisa
beraktivitas dengan nyaman tanpa ketakutan. Ungkapnya
Kedepan ia mengusulkan bahwa
pengendali sungai bisa di kerjakan pada sungai di atas jembatan kaleke, daerah
atas dari desa kaleke masih membutuhkan pengendali banjir. Jika usulan ini bisa
di pertimbangkan maka ia yakin desa kaleke dan desa sekitar terbebas dari
bahaya banjir.
"Desa Kaleke masih membutuhkan
pembangunan pengaman sungai, kedepan mungkin bisa di anggarkan lagi
pembangunanya." Tutup Suaib
Pengaman sungai Dolo/foto responaktual
Sementara warga desa Kaleke Tamrin pada media ini menuturkan, proyek tanggul sungai yang ada di desanya telah memberikan kenyamanan warga, kami bisa melakukan pekerjaan seperti menanam di kebun dengan aman tanpa ada perasaan cemas terhadap bahaya banjir. Katanya
Sementara warga desa Kaleke Tamrin pada media ini menuturkan, proyek tanggul sungai yang ada di desanya telah memberikan kenyamanan warga, kami bisa melakukan pekerjaan seperti menanam di kebun dengan aman tanpa ada perasaan cemas terhadap bahaya banjir. Katanya
Warga lainya yang ada di sekitar
sungai Maku Razak juga menjelaskan bahwa kebun miliknya saat ini bisa
menghasilkan panen lebih. Berbeda dengan sebelum tanggul di bangun. Pasti jika
bulan Desember terjadi banjir hingga bulan Maret, sehingga hasil kebun
masyarakat pasti gagal panen. Jelasnya
Salah satu pemerhati pembangunan di
Sulawesi Tengah Muh Zainudin. SE mengungkapkan, pembangunan pengaman sungai
Palu yang sedang di laksanakan adalah upaya pemerintah pusat melalui
kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) Melaui Balai Wilayah
Sungai Sulawesi III sebagai solusi dalam pengendalian dampak banjir yang sering
melanda wilayah Kabupaten Sigi.
Penulis : Ilyas Imran/ responaktual.online
Editor : Karolin Larope/ Edo
Manopo