Kegiatan Preservasi Ruas Lokodoka Paleleh di Kabupaten Buol pada tahun 2019 terus mendapat perhatian dari Pemerintah pusat. Koridor ini m...
Kegiatan Preservasi Ruas Lokodoka Paleleh di Kabupaten Buol pada tahun 2019 terus mendapat perhatian dari Pemerintah pusat. Koridor ini memang berbeda, wilayahnya sangat menantang karena memiliki kontruksi tanah yang ekspansif. Namun secara fungsional baik dan bisa di lalui.
Kondisi pegunungan yang terjal dan bebatuan membutuhkan keuletan dan juga kesabaran jika salah satu penyedia jasa berada di area ini. Cuaca ekstrim juga sangat dominan, sering terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi sehinga menyebabkan banjir dan longsoran. Butuh kewaspadaan saat melintas.
Ruas ini adalah jalur lintas Provinsi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo, di sini di kenal dengan tanjakan Suleko. Memang sangat ektrim apalagi musim hujan.
Bagi masyarakat Perhatian terhadap perbaikan jalan di wilayah ini merupakan sebuah anugerah terindah. Pantas saja jika ada kegiatan pembangunan jalan yang akan di laksanakan mereka sangat girang bukan kepalang karena jalan merupakan urat nadi perekonomian bagi masyarakat.
Kegembiraan itu seketika buyar di saat kegiatan yang menjadi harapan terkendala karena proses alam, Kegembiraan sirna karena akses jalan yang baik bagi sebagian masyarakat adalah dapat memperlancar kegiatan distribusi barang dan jasa. Sebab Gorontalo adalah pasar terbesar bagi petani di Buol untuk memasarkan hasil pertanianya.
Koridor ini pada tahun 2019 mendapatkan hajatan mulia Preservasi jalan Lokodoka batas Provinsi Gorontalo. Sebagai pemegang amanah adalah PT. Way Mincang, dalam perjalanan ya penyedia jasa di warnai berbagai cerita mengiringi penyelesaian paket. seperti sering terjadi hujan yang menyebabkan banjir di iringi tanah longsor.
Fakta ini di akui oleh warga Buol saat di minta tangapanya terkait keterlambatan pekerjaan.
Marjuk Ibrahim Baharu salah satu pemuda yang berprofesi sebagai supir rental Buol-Gorontalo, setiap hari melintasi ruas ini bercerita bahwa memang sering hujan dengan intensitas cukup tinggi lalu terjadi banjir di ikuti tanah longsor akibatnya menutup badan jalan.
"Kalau musim hujan Pak kami tidak bisa lewat, karena kalau hujan deras pasti di ikuti banjir dan tanah longsor. Bahkan pekerja jalan tidak bisa melakukan kegiatan." Akunya
Bagi Marjuk penyedia jasa sangat membantu bukan saja memperbaiki jalan, akan tetapi longsoran yang menutupi badan jalan di bersikan dan kamipun bisa melewati meski dengan hati- hati.
Mulai dari Lokodoka sampai Paleleh adalah daerah ekstrim sering longsor.untuk itu apresiasi kami pada bapak-bapak PU kerena sangat membantu.
Inilah Kondisi sesungunya yang terjadi pada ruas Lokodoka Paleleh, Namun berkat dukungan dari semua pihak kegiatan ini bisa berjalan baik meski mengalami keterlambatan urai Efrain yang sedikit bercerita tentang kendala-kendala mengiringi penyelesaian kegiatan, meskipun dengan terpaksa di ceritakan pada media. Sebab di luar sana tentu tangapan orang berbeda karena hal yang sesungunya mereka tidak mengetahui. Beber Efrain
Zainuddin SE tokoh pemerhati pembangunan infrastruktur di Buol yang saat ini menetap di Jakarta berkisah saat di jumpai di salah satu Hotel di Palu bahwa mengaku dirinya baru saja dari Buol, tiga hari dalam perjalanan hingga sampai di Palu. Mereka terjebak banjir di Desa Bodi. Tidak bisa meneruskan perjalanan ke Gorontalo.
" Banjir besar di Buol Kata Zainudin. Tepatnya di Desa Bodi dan juga ada longsoran di Desa Talokan, maaf Pak baru tiba sejam yang lalu di Palu." Tuturnya.
Menurutnya, Pekerjaan yang sedang di laksanakan di Buol pasti terkendala dengan cuaca. Pihak penyedia jasa pasti tidak bisa berbuat banyak, ini fakta lapangan pasti kegiatan agak terlambat. Ini murni faktor cuaca, kita saja susahnya luar biasa untuk lolos dari banjir.
Medio Desember media ini ke Buol, jalan yang dulunya rusak kini bisa di lalui dengan nyaman tidak ada lubang semua sudah di kerjakan.
Penulis : Ilyas Imran