Palu, Respon Aktual - Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ( PUPR ) Dirjen SDA melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Provinsi...
Palu, Respon Aktual - Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ( PUPR ) Dirjen SDA melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Provinsi Sulawesi Tengah ( Sulteng ) terhitung sejak akhir Desember tahun 2020 sukses merampungkan salah satu kegiatan pasca bencana.
Satu kegiatan yang selesai adalah pembangunan pengaman pantai teluk Palu yang dikerjakan sepanjang 7 Kilometer membentang dari Silae hingga Talise
Kawasan pantai ini adalah wilayah yang terdampak cukup parah setelah diguncang gempa dan tsunami yang terjadi September tahun 2018 silam.
Berbagai infrastruktur rusak seperti jembantan Ponulele yang dikenal sebagai ikon Kota Palu, Taman bermain anjungan Nusantara, pasilitas pendidikan IAIN Palu, pasilitas Pemerintah lainya termasuk rumah warga di wilayah Kelurahan Silae, Kelurahan Lere, Kelurahan Besusu Barat dan Kelurahan Talise.
Untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat, Pemerintah pusat dengan sigap melakukan upaya membangun pengaman pantai yang terbentang sepanjang 7 Kilometer.
Pengaman pantai ini dibangun dengan tujuan mencegah terjadinya ambrasi pantai agar infrastruktur lainya aman dari rendaman air laut akibat rob.
Pasca bencana, ada penurunan garis pantai yang cukup extrim sehingga menyebabkan terjadinya rendaman air laut akibat rob hampir disepanjang garis pantai Silae, Lere, Besusu dan Talise.
jika sore hari luapan air akibat rob masuk dan meluap hingga ke jalan Ponegoro dan juga di areal Kampus IAIN Palu. Ujar Ikbal Mahasiswa IAIN Palu dan juga Warga Silae.
" Setelah adanya Pengaman pantai rendaman air laut tidak ada lagi, Bapak bisa saksikan sendiri diseputaran Palu Grand Mall." Ucapnya.
Lurah Besusu ( Foto Ist )
Lurah Besusu Barat, Atin Muchari yang ditemui Rabu 13/01/21 menjelaskan, bahwa sebelum pekerjaan dilaksanakan, pihak kontraktor mengadakan beberapa kali sosialisasi bersama masyarakat dan pemerintah Kelurahan.
Sosialisasi bertujuan menjelaskan maksud dan dampak pembangunan pengaman pantai ke masyarakat.
Sebagai pemerintah di Kelurahan tentu sangat mendukung proses pelaksanaan kegiatan tersebut sebab manfaat pembangunan ini semata mata untuk kepentingan bersama, selain itu Kata Ibu Lurah, dapat memberi rasa aman dari kemungkinan terjadinya bahaya gelombang dan air pasang.
Sekarang sudah dirasahkan manfaatnya, rendaman air laut tidak ada lagi.
" Mewakili masyarakat kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dampak positif cukup besar terhadap kenyamanan dan juga keamanan warga sekitar." Urai Lurah Besusu.
Warga kami merasa nyaman dengan adanya pengaman pantai, ketakutan terhadap dampak banjir rob dan gelombang pasang hilang karena saat ini pengaman teluk sudah selesai di bangun.
Kedepan kami berharap kegiatan pemerintahan pusat untuk mempercantik wajah teluk Palu berkelanjutan sehingga ekonomi masyarakat terus berkembang pasca bencana ini.
Lurah Silae ( Foto Ist )
Di tempat terpisah, Lurah Silae Muhammad Syafaad, S.sos. Msi Kamis 14/01/21 yang ditemui media ini memberikan tanggapan positif terkait pembangunan infrastruktur pasca bencana pengaman pantai Silebeta.
Menurutnya, Kegiatan ini sangat memberikan dampak yang luar biasa, saat sebelum ada pengaman pantai, rendaman air laut di jalan cumi-cumi masuk hingga ke jalan ponegoro bahkan merendam rumah penduduk. Namun setelah bangunan ini selesai di kerjakan, air laut tidak lagi meluap ke jalan sekitar termasuk ke rumah - rumah warga.
" Sebagai lurah, kami mewakili masyarakat Silae memberikan apresiasi ke pada pihak pelaksana, pemerintah pusat, pemerintah daerah termasuk pihak balai sungai sulawesi 3, upaya dan kerja keras ini memberikan dampak cukup besar terhadap pemulihan ekonomi, infrastruktur sehingga masyarakat merasakan manfaatnya hari ini." Terang Lurah Silae.
Kepala Seksi Pemerintahan
Hal yang sama juga di uraikan Kepala Seksi pemerintah Kelurahan Lere Efendi. S.sos bahwa pembangunan pengaman pantai cukup memberikan rasa aman, nyaman kepada warga masyarakat khususnya yang berada di Kelurahan Lere.
Menurut Efendi, sebelum ada pengaman pantai, banjir rob setiap bulan merendam pemukiman warga, ini sangat mengancam keamanan warga kami.
Dijelaskanya bahwa air laut merendam rumah warga terjadi setiap bulan, biasanya sekitar tanggal 20 akhir bulan. Ini terjadi sebelum ada batu batu gajah yang di susun sebagai pengaman.
" Kalau sudah tanggal 20 Pak, pasti ada air pasang yang merendaman rumah warga kampung Lere, termasuk rumah saya juga Pak ikut terkena dampak rob, untuk membersikan sampah dan lumpur biasanya hingga tengah malam sebab air laut surut jam 21.00." Terang Efendi
Nah saat ini, air pasang itu tidak lagi merendam rumah, warga sudah merasakan kenyamanan dan aman sebab pengaman pantainya sudah selesai.
Mewakili masyarakat kampung Lere, saya mengucapkan terimah kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah, terutama pihak pelaksana, bangunan ini sangat penting untuk keberlangsungan aktivitas sosial masyarakat. Tutupnya.
Dengan selesainya kegiatan pembangunan pengaman pantai teluk palu, Projeck Manager PT. Adhi Karya yang di temui di ruang kerjanya Rabu 13/01/21 menjelaskan bahwa pihaknya sangat bersyukur target pembangunan selesai sesuai jadwal kegiatan.
Menurutnya, Kegiatan ini sukses terlaksana karena bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak dalam mendukung proses pelaksanaan sejak awal. Menskipun ada tantangan namun semuanya dapat di selesaikan dengan duduk bersama antara masyarakat dan pemerintah setempat.
Kegiatan ini menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat dalam mendukung pemulihan ekonomi pasca bencana di Sulawesi Tengah. Terang Adi Sucipto
" Kami tidak bisa berbuat banyak tanpa dukungan dari semua pemangku kepentingan terutama warga yang berada di sekitar lokasi kegiatan, terimah kasih atas bantuannya." Ujarnya
Dalam pelaksanaan, pihaknya sangat mengedepankan kualitas pekerjaan seperti pemilihan material batu serta memperhatikan teknis peletakan batu agar sesuai dengan prosedur dalam kontrak. Ini di lakukan agar kegiatan yang ada benar - benar bermanfaat untuk masyarakat.
" Dalam pelaksanaan kamipun tetap mendengarkan permintaan dan keinginan warga, kami mensosialisasikan baik bersama warga maupun dengan pemerintah setempat." Tutup Adi Sucipto
Kepala satuan kerja PJSA Balai wilayah sungai Sulawesi III Audy Haris P. Rantung. ST. Msi melalui PPK Sungai dan Pantai II Dwi Cahyo Romadhoni. ST. MT menjelaskan kegiatan pembangunan pengaman pantai bertujuan untuk melindungi masyarakat dari abrasi pantai dan juga terhadap bahaya ombak, bahaya naiknya air laut setiap bulan, naik hingga ke jalan dan merendam permukiman warga.
Seringnya terjadi banjir rob pasca bencana karena ada penurunan struktur tanah, ini menjadi catatan penting sehingga pemerintah dengan cepat melakukan penanganan dengan pembangunan pengaman pantai sepanjang 7 Kilometer, tujuanya untuk kepentingan masyarakat secara umum agar terhindar dari bahaya yang mengancam.
Masrcel warga Besusu Barat mengungkapkan bahwa adanya pengaman pantai yang selesai di bangun, dirinya merasa lebih aman, apalagi jika malam hari.
" Perasaan cemas pasti ada Pak, trauma bencana tsunami kemarin masih membekas, kegelisahan itu di rasahkan jika malam hari saat mau istirahat, dengan adanya pengaman pantai sedikitnya perasaan takut sudah mulai hilang." Terangnya.
Penulis : Ilyas Imran
