Ada kesan berbeda saat kita melihat dari dekat perkembangan program Kotaku, suasana nyaman asri saat memasuki wilayah RT 05/RW 01 Kelurahan ...
Ada kesan berbeda saat kita melihat dari dekat perkembangan program Kotaku, suasana nyaman asri saat memasuki wilayah RT 05/RW 01 Kelurahan Palupi Kecamatan Tatanga Kota Palu. Jalan lingkungan yang dibangun sepanjang 355 meter nampak rapih dan bersih, diikuti drainase sepanjang 422 meter menjadi daya tarik tersendiri saat kita berada di kawasan ini sebab perpaduan keindahan bukan saja terhadap pembangunan yang menghilangkan kesan kumuh namun lebih dari itu antusias warga menyambut positif kegiatan Kotaku menjadi nilai tersendiri terhadap program ini.
Keindahan lingkungan RT 05 dan RW 01 nampak juga dari penataan pekarangan rumah warga yang dihiasi dengan aneka ragam bunga dengan nuansa lokal yang bikin siapa saja betah berada dikawasan ini.
Banyak orang yang tidak menyangka perubahan ini, keelokan RT 05. RW 01 berubah 180 derajat dari kondisi awalnya, kawasan ini sejak tahun 1990 sejumlah pengembang menjadikan kawasan ini sebagai perumahan , praktis pertambahan jumlah penduduk memicuh perubahan lingkungan. Di sisi lain, karena kurang tersedianya infrastruktur dasar yang memadai seperti adanya jalan lingkungan yang layak, drainase serta pasilitas lainya. Dari tahun ke tahun kondisi minimnya sarana prasarana dasar menimbulkan kesan kumuh lingkungan perkotaan
Mengantisipasi hal tersebut. Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ( PUPR ) Direktorat Jenderal Cipta Karya pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah ( BPPW ) Sulteng memprioritaskan kegiatan ini untuk memperindah kawasan lingkungan kumuh di Kota Palu melalui program Kota Tanpa Kumuh ( Kotaku ).
Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendukung gerakan 100-0-100 yakni 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh serta 100 persen akses sanitasi layak.
Menurut Zubaidi ST PPK PKP II, program ini melibatkan langsung kelompok masyarakat di wilayah itu baik sebagai tukang maupun buruh dengan sistem padat karya tunai ( PKT ).
Di Kota Palu Kata dia, program ini berhasil menyerap 2.500 tenaga kerja lokal tahun anggaran 2020 lalu yang tersebar di 45 Kelurahan.
Tak hanya itu urainya, program Kotaku di Kota Palu berkontribusi juga terhadap perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana alam gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kerusakan infrastruktur permukiman akibat gempa September 2018 itu juga disasar program ini. Terang Zubaidi
Terpisah kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah ( BPPW ) Sulawesi Tengah, Ir. Ferdinan Kana Lo. ST. MT dalam kesempatanya menjelaskan, melalui kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat seperti program Kotaku mendukung pemulihan ekonomi nasional terhadap penyediaan sarana untuk mewujudkan prilaku hidup sehat seperti tersedianya akses sanitasi layak, lingkungan bersih dan tersedianya akses air minum.
Meski ditengah adanya situasi pandemik saat ini. Kegiatan peningkatan infrastruktur yang menjadi kewenangan BPPW Sulteng tetap berjalan. Oleh karenanya dukungan berbagai pihak sangat diharapkan untuk menyukseskan semua program infrastruktur di Sulawesi Tengah.
Saat respon aktual memasuki kawasan ini, nampak berbagai macam aktivitas warga, ada yang bercengkrama dengan sesama ada pula yang sibuk memperbaiki posisi pot bunga dipekarangan, terlihat juga anak anak berlarian merebut si kulit bundar dari kaki teman yang lain. Pemandangan ini menjadi satu kesan tersendiri betapa riangnya mereka dengan situasi lingkungan yang bersih dan elok. Tak terlihat sampah berserakan, pagar pekarangan yang dicat warna warni menambah keindahan RT 05 Kelurahan Palupi Kecamatan Tatanga Kota Palu.
Melibatkan Perempuan Dalam Program Kotaku
Sudirman staf menteri PUPR bidang sosial budaya dan peran masyarakat dalam kunjungannya dilokasi kegiatan Kotaku Kelurahan layana, sangat mengapresiasi keterlibatan perempuan dalam pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat padat karya tunai program Kotaku.
Menurutnya, pengarus utamaan gender dalam kegiatan ini merupakan hal baik namun tetap mempertimbangkan peran perempuan dalam pekerjaan sehingga tidak membebani kelompok perempuan. Di sesuaikan lah dengan kondisi fisik.
Dalam kunjugan tersebut, staf menteri PUPR Sudirman di dampingi Kepala BPPW Sulteng dan juga PPK.
Nampak dari raut wajahnya, Sudirman senang melihat hasil pekerjaan yang dilaksanakan kelompok BKM seperti rabat beton dan juga drainase serta pembuatan lubang biopori dalam bentuk buis beton yang ditanam sedalam 1 meter, melihat biopori yang telah di buat satf menteri pupr itu kembali memberi apresiasi.
Biopori berfungsi untuk menyimpan air dalam tanah sebagai penyubur tanaman. Katanya.
Penulis : Ilyas Imran