Palu, Respon Aktual - Proyek jumbo untuk pemulihan pascabencana Sulteng yang melekat di Balai Pelaksana jalan nasional Provinsi Sulawesi T...
Palu, Respon Aktual - Proyek jumbo untuk pemulihan pascabencana Sulteng yang melekat di Balai Pelaksana jalan nasional Provinsi Sulawesi Tengah ( BPJN ) Palu, kini menuai berbagai tanggapan warga Kota Palu karena nampak terlihat kerusakan diberbagai ruas dalam Kota.
Proyek itu dikerjakan oleh PT. Nidya Karya- Passokorang KSO dengan biaya sebesar Rp. 165.640.728.000
Pantauan media ini, Kamis 5 Agustus 2021, dibeberapa titik mulai terlihat kerusakan trotoar, kerusakan trotoar ini bisa disaksikan diruas jalan Abdurahman Saleh, ruas jalan Basuki Rahmat serta ruas jalan Diponegoro Kota Palu.
Menurut warga jalan Abdurahman Saleh, proyek ini baru bulan April 2021 kemarin selesai pekerjaanya, sekarang baru masuk pertengahan bulan Agustus 2021, namun tampak banyak kerusakan.
Trotoar ruas jalan Abdurahman Saleh Kota Palu, foto diambil 5/8/2021 Dok. Respon Aktual
" Belum genap empat bulan selesai dikerjakan tapi sudah banyak titik trotoarnya yang rusak, ada apa sebenarnya dengan proyek ini." Ujar Upik.
Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan di Kota Palu pascabencana merupakan program prioritas pemerintah pusat dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Sulawesi Tengah.
Biayanya tak main-main hingga menyentuh angka Rp. 165.640.728.000 miliar yang telah terserap pada paket yang diberi nama rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dalam kota palu hingga surumana itu.
Dengan biaya yang besar tentu mutu dan kualitas proyek itu tak diragukan lagi, namun sayang baru dipertengahan bulan Agustus 2021 sudah tampak kerusakan trotoarnya.
" Tak hanya sekedar membangun saja tapi kualitasnya harus berkelanjutan, agar masyarakat kota palu benar-benar merasakan dampak pembangunan tersebut. Urai Zul warga palu.
Proyek ini sesungguhnya diperuntukan untuk pemulihan pascabencana dengan biaya yang besar, tentu untuk mengerahkan kembali ekonomi yang lumpuh akibat bencana. Terangnya.
Seperti diketahui, sulteng merupakan daerah rawan bencana karena berada di jalur sesar palu-koro, maka dari itu ketahanan infrastruktur harus tetap berkelanjutan. Sekali lagi tidak hanya sekedar membangun.
Trotoar ruas jalan Basuki Rahmat Kota Palu, foto diambil 5/8/2021. Dok Respon Aktual
Bagi warga yang menetap di wilayah perkotaan, pasti Sudah akrab dengan berjalan ditrotoar, namun apa yang terjadi jika trotoar yang dibangun rusak dan berlubang, tentu hal ini menimbulkan resiko kecelakaan bagi pejalan kaki utamanya para lansia dan anak-anak. Trotoar juga harus ramah bagi disabilitas, serta penyandang difabel.
Fasilitas pelengkap jalan ( Trotoar ) pada rehab rekon ruas jalan dalam kota palu, kini mulai rusak dan perlu penanganan yang cepat dari pihak pelaksana pekerjaan termasuk pihak balai jalan nasional provinsi sulawesi tengah.
Kerusakan trotoar dari pantauan media ini terdapat pada ruas jalan Basuki Rahmat, ruas jalan Abdurahman Saleh dan ruas jalan Diponegoro Kota Palu, ketiga ruas jalan ini merupakan jalur utama yang banyak dilalui pejalan kaki.
Kepala Balai pelaksana jalan nasional provinsi sulawesi tengah ( BPJN ) palu. Muhamad Syukur. ST yang dikonfirmasi tanggal 5/8/21 mengenai rusaknya sejumlah trotoar di kota palu, tidak memberikan respon, kepala balai masih bumkam terkait rusaknya fasilitas pendukung jalan dibawah kewenangannya saat ini.
Konfirmasi yang sama tanggal 4 /8/21 disampaikan ke kepala satuan kerja pelaksana jalan nasional wilayah II BPJN Sulteng, namun hasilnya sama, kedua pejabat di kementerian PUPR tersebut disinyalir enggan melontar tanggapanya. Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan resmi dari kedua pejabat PUPR tersebut.
Padahal, trotoar merupakan bagian penting dari paket proyek ini, masyarakat kota palu sangat berharap agar fasilitas infrastruktur yang rusak ini segera perbaiki.
" Kami berharap, pihak balai jalan secepatnya melakukan perbaikan sehingga kecelakaan bagi penguna jalan dapat terhindari." Pintah Anto warga jalan Basuki Rahmat.
PPK yang membawahi paket rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dalam Kota Palu, Ampera, Watusampu yang berbandrol Rp. 165.640.738.000 yang dihubungi memberikan keterangan singkatnya " Terimah kasih masukan dan informasinya, sekarang dalam proses perbaikan dimasa pemeliharaan.
PPK Rismono menyebutkan telah memerintahkan kontraktor untuk menambah tenaga kerja.
" Saya sudah perintahkan kontraktor untuk menambah tenaga kerja untuk perbaikan, karena masih ada kendala tenaga kerja." Tulisnya dalam pesan singkat yang diterimah redaksi pukul 13.27 tanggal 5 Agustus 2021.
Penulis : Ilyas Imran