Palu, Respon Aktual - Sepanjang periode Tahun ini, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat laba tahun berjalan dengan Margin Naik AS$271,5 j...
Palu, Respon Aktual - Sepanjang periode Tahun ini, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat laba tahun berjalan dengan Margin Naik AS$271,5 juta di Kuartal III Tahun 2021. Pencapaian kinerja keuangan ini mengalami kenaikan sebesar 17 persen sampai dengan 30 persen, dibandingkan pada triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Kepala BPJN Sulteng Bungkam Soal Kerusakan Trotoar Jalan Nasional Kota Palu
Kenaikan laba yang signifikan ini berdasarkan hasil penjualan nikel mate PT Vale Indonesia dan entitas anaknya bersama group sebanyak 18.571 metrik ton (“t”) dengan pendapatan AS$271,5 juta.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, peningkatan laba bersih pada sembilan bulan tahun ini dikarenakan adanya kenaikan harga nikel selama periode berjalan.
Pencapaian ini disampaikan oleh Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan PT Vale Indonesia Tbk, melalui pesan rilis yang dibagikan kepada sejumlah jurnalis di Kota Palu, Kamis 28 Okrober 2021.
“Kami terus mengirimkan lebih banyak volume penjualan pada 3T21 dan disaat yang bersamaan, kami juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel selama periode tersebut,” kata Febriany Eddy.
Baca Juga: BWSS III Sulteng Terus Genjot Pemulihan Jaringan Irigasi Gumbasa
“Kami juga membukukan laba yang lebih tinggi sebesar AS$64,2 juta, meskipun beban pokok pendapatan lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Harga realisasi rata-rata kami pada 3T21 adalah 11% lebih tinggi dibandingkan pada 2T21,” sambungnya.
Di sisi biaya, beban pokok pendapatan Grup per metrik ton nikel matte yang dijual pada 3T21 meningkat sebesar 8 persen dari triwulan sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh harga batubara yang lebih tinggi.
Baca Juga: PUPR Targetkan Rehabilitasi Bendung Gumbasa Tahap II Rampung 2023
Bila dibandingkan dengan 2T21, konsumsi HSFO dan diesel masing-masing mengalami penurunan sebesar 10 persen dan 4 persen, sementara konsumsi batubara meningkat sebesar 28 persen.
Peningkatan konsumsi batubara terutama disebabkan oleh produksi yang lebih tinggi dan tingkat konsumsi batubara yang lebih tinggi, mengimbangi tingkat konsumsi HSFO yang lebih rendah. Selama periode tersebut baik harga HSFO, diesel dan batubara masing-masing meningkat sebesar 12 persen, 13 persen dan 29 persen.
Grup mencatat EBITDA sebesar AS$125,0 juta pada 3T21, naik 73% bila dibandingkan dengan AS$72,3 juta yang dicatat pada 2T21. Hal ini terutama karena volume penjualan yang lebih tinggi dan harga realisasi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Ruas Jalan Korolama Koromatantu Yang Rusak Sedang Dalam Penanganan Dinas PU Morut
Kas dan setara kas Grup pada 30 September 2021 dan 30 Juni 2021 masing-masing sebesar AS$469,6 juta dan AS$426,5 juta karena Grup menerima pendapatan dan restitusi pajak yang lebih tinggi pada 3T21. PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
PT Vale mengeluarkan sekitar AS$29,4 juta untuk belanja modal pada 3T21, mengalami penurunan dari yang dikeluarkan pada 2T21 sebesar AS$33,3 juta. Perkiraan belanja modal berkelanjutan kami untuk tahun 2021 saat ini berada dikisaran AS$135 juta.
Dengan semua aktivitas pemeliharaan yang telah selesai dilakukan pada semester pertama, PT Vale berkeyakinan untuk bisa mencapai target produksi tahun ini. Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utamanya, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita.
Perseroan menghimbau pembaca untuk melihat ikhtisar pencapaian Grup. Pencapaian operasional serta hasil keuangan yang belum diaudit telah dirangkum pada halaman-halaman selanjutnya.
Penulis/Editor: Ilyas Imran.
Artikel Lainya: Kiprah PUPR, Pengaman Pantai Teluk Palu Rampung
Artikel Populer: POTRET JALAN SIGI PASCA GEMPA