Jaksa Andreas Atmaji foto bersama Bupati Morut dan Rombongan Saat Menuju Desa Menyoe. Dok mcdd Morut, Respon Aktual - Momen indah dan luar b...
Jaksa Andreas Atmaji foto bersama Bupati Morut dan Rombongan Saat Menuju Desa Menyoe. Dok mcdd
Morut, Respon Aktual - Momen indah dan luar biasa tak kala Andreas Atmaji, SH. Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Kolonodale untuk pertama kalinya berhasil menginjakkan kaki di Desa Menyoe, wilayah pedalaman di Kabupaten Morowali Utara.
Sejak dulu desa yang dikenal tempat bermukimnya suku wana ini berada jauh di pedalaman Kecamatan Mamosalato berjarak sekitar 32 KM dari Ibukota Kecamatan, untuk mencapai desa Menyoe jika ditempuh saat musim penghujan membutuhkan waktu cukup lama berkisar 2 sampai 3 hari karena melewati perbukitan terjal dengan kondisi jalan berbecek dan penuh lumpur.
Jika mengunakan mobil double gardan dengan kondisi cuaca cerah, perjalanan bisa di tempuh dalam waktu seharian saja, namun sebaliknya jika musim hujan di pastikan mobil tidak bisa melintas karena kondisi jalan yang ekstrim, praktis mobil tertinggal di tengah hutan dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Hal inilah yang dialami oleh Andreas Atmaji pejabat Kepala Kejaksaan Negeri Kolonodale Kabupaten Morowali Utara, bersama rombongan Bupati Morut dirinya mengalami perjalanan melelahkan melintasi permukiman menuju Desa Menyoe dengan berjalan kaki.
Kepala Desa Menyoe Sinton Pasimbo menyebutkan, bahwa inilah jaksa pertama yang menembus batas melewati kawasan perbukitan denga jalan ektrim ke Desa Menyoe.
" Pak Andreas Atmadji adalah jaksa pertama yang berkunjung ke Desa Kami." Sebut Kepala Desa Menyoe Sinton seperti dalam press release MCDD 9/11/21
Selain melintasi perbukitan, perjalanan jaksa Andreas sempat melintasi 12 sungai kecil, namun jaksa satu ini tidak ciut meski nyawa sebagai taruhan sebab di saat yang sama arus sungai kencang dengan ketinggian capai leher orang dewasa.
Menurutnya, Ini pengalaman pertama dan terberat. Selama ini belum pernah saya berjalan kaki melewati gunung dan separah ini," ujar jaksa asal Jawa Barat ini dengan senyumnya yang khas.
Dikatakannya, meski demikian perjalanan kali ini tidak mengecewakan sebab ia bersama rombongan Bupati kalanitu bisa berjumpa dengan saudara di Desa Menyoe.
Dalam pertemuan yang dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, Andreas diberi kesempatan untuk berbicara mengenai hukum dan hak-hak masyarakat.
"Saya berterima kasih bisa tiba di sini. Daerah ini sangat kaya dan menjanjikan masa depan. Oleh karena, segera amankan hak-hak atas tanah. Jangan terlambat," katanya memulai sosialisasi.
Sesuai penjelasan Bupati mulai tahun 2022 mendatang akses jalan ke Desa Menyoe sudah akan dikerjakan. Dan jika jalan ini sudah bagus, bisa dipastikan harga tanah akan melonjak.
Menurutnya, sebelum orang-orang datang mengkapling lahan di Menyoe Sebaiknya segera proses pengurusan sertifikat.
"Proses sertifikat secara berjenjang mulai dari desa, kecamatan, dan ke BPN. Pendaftaran secara berjenjang ini untuk menghindari tumpang tindih lahan," jelas mantan Kasi Pidsus Kejari Bitung, Sulawesi Utara, itu. Sumber: MCDD/Ale/Ryo/Apl.
Pewarta/Editor: Karolin Larope