Trotoar Rusak Jalan Nasional di Kota Palu. Foto Ilyas Imran 29/12/21 Respon Aktual - Proyek pasca bencana milik Balai Pelaksana Jalan Nasion...
Baca Juga: WIKA Gaet Kontrak Rp156.6 Miliar di Sulteng
Pantauan media ini 29/12/21 trotoar jalan Abdurahman Saleh rusak hampir sepanjang 500 meter perlu dipertanyakan mutu & kualitas, proyek berbandrol Rp. 165 Miliar milik BPJN Sulteng.
Kerusakan berulang itu membuktikan kurangnya kualitas & mutu konstruksi serta lemah pengawasan pihak BPJN disinyalir menjadi biang kerok kerusakan sejumlah sarana penunjang jalan pada ruas itu, proyek pasca bencana dahsyat bisa jadi petaka bagi penguna jalan jika terperosok dalam lubang trotoar karena bingkai & tutup bak kontrol dibiarkan terbuka rusak, ini bisa berbahaya mengancam nyawa pejalan kaki jika tak hati-hati.
Baca Juga: Kapolres Donggala Tinjau Lokasi Longsor Kebunkopi
Balai Pelaksana Jalan Nasional disinyalir menutup mata dalam hal pemeliharaan, membiarkan kerusakan terus terulang, bak kontrol di ruas jalan Diponegoro banyak tak berpenutup, menurut warga sekitar ruas ini sangat ramai jika sore hari.
Pasca bencana tiga tahun lalu, pemerintah pusat berupaya semaksimal mungkin melakukan rekonstruksi dengan fulus bantuan bank dunia, rehab rekon ruas jalan dalam kota palu salah satu dari sekian banyak mega proyek di Sulteng.
Baca Juga: BPJN Palu, Bekerja Penuh Meski Di Tengah Pandemi Covid
Namun disayangkan, proyek pemulihan pasca bencana tidak semuanya mulus, berbagai dugaan penyimpangan terjadi, tak hanya trotoar yang rusak, perkerasan bahu jalan pada ruas jalan Kebun Sari - Tondo atau tepatnya di depan Citra Land Palu serta di area dekat pengisian BBM terminal Mamboro alami kerusakan.
Sejak dimulakan proyek, banyak item yang terindikasi diabaikan misalnya pengerjaan U-Ditch yang tidak seragam, pembesian dinding saluran bervariasi, ada yang 5 batang, ada juga yang 6 bahkan 7. Fatalnya pihak pelaksana disinyalir meniadakan beton decking yang berfungsi sebagai pemberi jarak antara pembesian dengan selimut beton.
Menurut pihak pelaksana, pembesian dinding saluran jumlahnya 6 batang, jumlah ini sesuai dengan gambar kerja. Ujar Yohasis kala itu, pernyataan ini di mentahkan oleh bawahannya yang bertugas sebagai pengawas lapangan, menurutnya, pembesian U-ditch berdasarkan gambar kerja berjumlah 7 batang.
" Iya benar pak, pembesian berjumlah 7 batang sesuai gambar kerja." Terang Risco saat pelaksanaan pekerjaan 2 Mei 2021
Baca Juga: Kepala BPJN Sulteng Bungkam Soal Kerusakan Trotoar Jalan Nasional Kota Palu
Menurut sumber media ini, pihak penegak hukum di Sulawesi Tengah diminta melakukan audit investigasi lapangan, pemberitaan media merupakan pintu masuk APH untuk menelusuri adanya dugaan asal kerja rehab rekon jalan nasional di kota palu.
Menurutnya, penegak hukum jika butuh pendampingan dimana titik dugaan pengurangan volume pekerjaan, mereka siap menunjukan lokasinya, baik pekerjaan U-ditch sarana penunjang infrastruktur rehab rekon lainya.
" Saya siap menunjukan dimana titik U-ditch yang mengunakan pembesian dinding saluran yang diduga 5, 6 & 7." Tegas Udin warga kota palu pada respon aktual Kamis 30/12/21.
Baca Juga: Kerusakan Jalan Nasional Ruas Dalam Kota Buol Disorot Warga
Satuan kerja pelaksanan jalan nasional wilayah II disinyalir tidak bekerja secara maksimal untuk melakukan pemeliharaan pada trotor yang rusak, jalan yang berlubang, retak kulit buaya bahkan tidak melakukan perbaikan penutup bak kontrol serta ambruknya bahu jalan.
Padahal saat ini ruas jalan yang rusak masih dalam tahap pemeliharaan, jika tidak di perbaiki lantas kemana dana pemeliharaan jalan.?
Baca Juga: Jalan Putus, Warga Nandu Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat
Menyikapi kerusakan jalan. Rismono ST mantan PPK Bencana PJN II yang kini diketahui telah memangku jabatan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap infrastruktur rehab rekon menjelaskan, Sdh dilakukan pendataan semua kerusakan utk dilakukan perbaikan, beberapa lokasi sedang dilakukan perbaikan dan sdh ada juga yg srlesai perbaikan. Katanya kepada respon aktual 29/12/21.
Warga kota palu berharap pihak BPJN Sulawesi Tengah melaksanakan tanggung jawab untuk melakukan perbaikan-perbaikan prasarana penunjang infrastruktur jalan yang rusak khususnya di wilayah kota palu.
Ia juga berharap Aparat Penegak Hukum ( APH ) melakukan penelusuran terhadap proyek rehab rekon yang disinyalir berkualitas rendah untuk kepentingan bersama demi masyarakat palu. Pungkas Iwan.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah Muhammad Syukur. ST yang dihubungi media ini " Siap, Terimakasih informasih Dari BPJN Sulawesi Tengah segera menurunkan tim Unit Kepatuhan Internal ( UKI ) untuk menindaklanjuti informasi tersebut, Terimakasih. Tulisnya melalui pesan WhatsApp. 19/2/21.
" Kita tunggu yaa pak, hasil investigasi tim UKI Baliai bekerja. Kami akan sampaikan hasil dan tindaklanjut penyelesaiannya.
Tim UKI Balai melaksanakan inveatigasi lapangan sesuai laporan dan foto dokumentasi pak. Inshaa Allah kami sampaikan hasilnya. Pungkas Kepala BPJN Sulteng saat itu.
Namun hingga kini laporan hasil investigasi Tim Unit Kepatuhan Internal Balai Pelaksana Jalan Nasional tidak perna diterima media ini, kuat dugaan hal tersebut hanya akal-akalan saja untuk menutupi berbagai dugaan kejanggalan pekerjaan.
Faktanya terdapat berbagai kerusakan sarana prasarana infrastruktur jalan berlabel rehab rekon 01 Satker PJN II.
Pewarta: Ilyas Imran
