Jalan Lingkungan di Jalan Kijang VIII Kota Palu. Foto Istimewa Respon Aktual - Berdasarkan penelusuran dilokasi proyek jalan lingkungan Kel...
Respon Aktual - Berdasarkan penelusuran dilokasi proyek jalan lingkungan Kelurahan Birobuli Selatan, pekerjaan nampak tak karuan seperti tumbuhnya rumput liar tepat di badan jalan. 29/12/21.
Proyek yang diduga melekat pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman & Pertanahan Provinsi Sulawesi Tengah tahun anggaran 2021 menuai banyak tanggapan miring warga karena disinyalir jauh dari kata baik.
Baca Juga: Wujudkan Palu Adipura, Walikota Serahkan 48 Yunit Mobil Operasional Persampahan
Anwar salah satu warga menyatakan sangat kecewa dan menyayangkan buruknya pengerjaan jalan tersebut, padahal Kata Anwar ratusan juta gelontoran fulus mengalir untuk membiayai infrastruktur tersebut.
Baca Juga: BPJN Sulteng Hijaukan Area Pembangunan Jembatan Akses Huntap Tondo-Talise
Anwar menduga ada praktik asal kerja, lemah pengawasan menyertai hajatan pemerintah dalam penanganan jalan lingkungan di jalan Kijang VIII.
Akibat kerja asalan, aspal Sand Sheet latasir ditumbuhi rumput liar tepat di badan jalan, ini mengindikasikan kurangnya kualitas & mutu konstruksi berbandrol APBD provinsi itu.
Baca Juga: Pemprov Sulteng Benahi Ruas Jalan Dalam Kota Kolonodale
Lapisan tipis aspal pasir konstruksi jalan lingkungan umumnya dua jenis yakni kelas A SS-A menggunakan ukuran nominal agregat pasir 9.5 mm sementara kelas B SS-B menggunakan agregat pasir 2,36 mm.
Melihat kondisi aspal di jalan kijang VIII Kelurahan Birobuli Selatan Kota Palu yang sudah ditumbuhi rumput, kuat dugaan sebelum dilakukan pengaspalan, permukaan badan jalan tidak dibersihkan terlebih dahulu sebelum penyemprotan aspal cair, indikasi lainya adalah kurangnya pemadatan pada saat aspal dihampar sehingga meninggalkan rongga dan mudah ditumbuhi rumput.
Anggaran mengalir deras, pengawasan lemah. Proyek jalan lingkungan yang digarap CV Hisyam Putra Membangun baru saja kelar sudah ditumbuhi rumput liar.
Baca Juga: Bina Marga Sulteng Benahi Ruas Jalan Dalam Kota Palu
Salah satu pejabat pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Puad Helmi yang dihubungi 29/12/21 tidak menjawab konfirmasi media. Disinyalir ada hal yang sengaja ditutup-tutupi.
Sementara Sekertaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman & Pertanahan yang dikonfirmasi terkait pekerjaan di jalan Kijang VIII tidak memberikan tanggapan resminya. 29/12/21.
Warga Birobuli Selatan yang mengaku bernama Rizky saat dilokasi pekerjaan menyebutkan, pihak Dinas tahun lalu juga melaksanakan kegiatannya di jalan Dewi Sartika VII, hasil pekerjaan hampir sama, mudah ditumbuhi rumput liar.
Baca Juga: Tim Intelijen Kejati Sulteng Ciduk Buron Kejari Indragiri Hilir
" Saya jadi heran pak dengan kualitas pekerjaan begini, masa baru saja selesai bisa ditumbuhi rumput, mungkin ada yang salah, perlu ketegasan pihak penegak hukum. Katanya.
Sementara warga lain yang ingin namanya tidak dipublis berharap pihak dinas dan rekanan segera membenahi rumput liar di badan jalan agar tidak memberi kesan negatif bagi penguna jalan tersebut.
Kedepan ia berharap pihak dinas terkait selektif memilih rekanan demi tercapainya visi misi pemerintah provinsi saat ini.
Kesan pembangunan yang tidak mengutamakan kualitas bisa berdampak buruk terhadap keuangan daerah, apalagi dalam situasi pandemi saat ini. Tutupnya.
Baca Juga: Opsi Pemulihan Ekonomi Sulteng Melalui Diseminasi Obligasi Daerah
Warga lainya juga berharap Aparat Penegak Hukum ( APH ) diminta secepatnya melakukan penelusuran terhadap proyek yang disinyalir dikerjakan dibawah standar mutu yang dipersyaratkan. Temuan media dilapangan merupakan titik awal untuk melakukan audit investigasi agar hasil pembangunan benar-benar memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat khususnya di Kota Palu.
Selain pekerjaan jalan lingkungan di Kelurahan Birobuli Selatan, dinas PKPP melaksanakan hajatan mulia pembangunan infrastruktur jalan lingkungan di Kelurahan Petobo tepatnya di jalan Dewi Sartika V, nampak rumput liar mulai tumbuh di badan jalan, disinyalir ketebalan aspal tidak memenuhi ketentuan hingga mudah terlepas. Seperti diketahui lapisan tipis aspal pasir memiliki fungsi sebagai lapis penutup, lapis aus yang bisa bikin jalan jadi mulus, selain itu. Fungsi latasir tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan lalu lintas dan pengaruh cuaca.
Penerapan Sand Sheet lapisan tipis aspal pasir masih jauh dari kata baik meski mengunakan anggaran hingga ratusan juta dari saku APBD provinsi tahun ini.
Sampai berita ini tayang, kedua pejabat dinas terkait yang dihubungi tidak merespon konfirmasi yang disampaikan media ini.
Pewarta: Ilyas Imran
