Respon Aktual - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara melakukan peninjauan lapangan terkait aduan masyarakat mengenai aktivitas perusahaan tam...
Respon Aktual - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara melakukan peninjauan lapangan terkait aduan masyarakat mengenai aktivitas perusahaan tambang di kali Poa,aha Desa Tiu.
Laporan masyarakat berkenaan dengan dampak lingkungan akibat aktivitas tambang hingga menyebabkan air sungai keruh kecoklatan, bahkan sedimen sungai berdampak ke beberapa anak sungai yang dulunya jernih, saat ini menjadi keruh.
Pencemaran akibat aktivitas tambang di sungai Poa'aha dikeluhkan warga sekitar, bahkan menurut warga dampak adanya aktivitas perusahaan tambang, danau tiu kenah imbasnya, beberapa kali air sempat masuk ke danau.
Akibatnya, danau yang menjadi sumber percaharian warga setempat kian terancam habitatnya, tercemar tambang di hulu sungai, biasanya saat musim hujan sedimentasi sungai merusak pertanian warga.
Berdasarkan laporan tersebut, Bupati Morowali Utara Delis bersama rombongan, meski di tengah derasnya hujan berupaya meninjau lokasi yang tercemar tambang.
Tampak dari video yang di unggah di media sosial media center Delis Djira kondisi aliran sungai yang deras telah berubah kecoklatan pekat, tampak juga alat berat di sekitaran lokasi yang dikunjungi Bupati Morowali Utara.
Tampak Air Sungai Poa'aha Coklat Pekat, foto tangkapan layar saat kunjungan Bupati Morut di Lokasi Tambang Desa TiuBupati Delis yang tiba dilokasi langsung menanyakan kepada Camat yang ikut dalam rombongan tersebut terkait kondisi sungai.
Pak Camat apakah sebelum ada aktivitas tambang airnya jernih atau memang sudah coklat, Tanya Bupati
Camat Pentasia Barat Enderson Engka menjelaskan bahwa sebelum ada aktivitas pertambangan air sangat jernih, Papar Camat menjawab pertanyaan Bupati Morowali Utara saat dilokasi peninjauan aktivitas tambang. 16/2/22.
Dampak lingkungan akibat aktivitas tambang bukan saja dirasahkan masyarakat Tiu, namun beberapa desa sekitar ikut terdampak pencemaran akibat adanya pertambangan.
Dalam peninjauan di lokasi tambang Desa Tiu, ikut dalam rombongan, Kepala BNPB Morut, PLH Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kasatpol PP, Damkar serta Camat Pentasia Barat bersama Kedas Tiu.
Seperti diketahui, tercemar tambang Danau Tiu, perlu langkah terstruktur dari pemerintah daerah demi menyelamatkan ekosistem di wilayah tambang utamanya keberadaan DanauTiu yang kian terancam.
Menyelamatkan ekosistem danau tiu sebagai pusat mata pencaharian perlu upaya yang lebih serius dari semua pemangku kepentingan.
Tak bisa dipungkiri, Kabupaten Morowali Utara merupakan daerah yang sangat kaya akan potensi sumberdaya alam, namun penting untuk memperhatikan keselamatan lingkungan sekitar serta keberadaan masyarakatnya.
Jika demikian langkah apa yang harus dilakukan agar ekosistem air dan darat tidak terganggu atau Tercemar Tambang seperti halnya Danau Tiu di Kabupaten Morowali Utara.
Editor: Lina Larope | Teks & Foto Sumber Media Center Delis Djira.