Sinyal Merah di Jalan Gagak? Buol, Respon Aktual - Proyek rekonstruksi peningkatan jalan Gagak milik dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang...
Sinyal Merah di Jalan Gagak?
Buol, Respon Aktual - Proyek rekonstruksi peningkatan jalan Gagak milik dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buol berbiaya Rp. 4. 726.992.000 yang dikerjakan CV Mulia Raya perlu ditelisik secara mendalam.
Karena berdasarkan hasil laporan masyarakat, proyek yang mengerus uang negara miliaran tersebut terindikasi mengunakan material di luar ketentuan juknis kebinamargaan.
Dari hasil amatan di lokasi proyek, tidak terlihat aktivitas pekerja proyek sementara yang ditemukan yakni kerusakan pada dinding penahan tanah. Kerusakan item pekerjaan itu meliputi retak-retak, patah serta disinyalir ambruk beberapa meter.
Fakta inipun mengindikasikan bahwa material yang digunakan tidak memenuhi syarat, sementara pegawas bisa diajak kompromi?
" Tidak ada aktivitas pekerjaan di proyek berjumlah miliaran rupiah itu " terang warga sekitar yang ingin identitasnya tidak dipublis.
Lebih para lagi, timbunan yang sudah terhampar dan telah dipadatkan terdapat campuran akar pohon. Ditahap ini harusnya dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bertindak tegas, sementara pengawas disinyalir abai dalam menjalankan fungsinya " Sinyal Merah di Jalan Gagak "
Gelontoran APBD Kabupaten Buol senilai Rp. 4.7 miliar tahun 2024 untuk merekonstruksi jalan agar konektivitas dan aksesibilitas warga terjaga, diharapkan bisa berdampak positif justru ditengarai dikerjakan asal-asalan demi meraup untung besar di proyek tersebut.
Material dengan kualitas rendah berdampak pada kerusakan dinding penahan tanah, hal ini merupakan contoh nyata pelaksanaan paket terkontrak sejak 10 Juni 2024.
Sementara untuk material timbunan yang diperuntukan pada ketahanan struktur badan jalan disinyalir bercampur akar pohon.
Menurut Arpan tokoh pemuda di Kabupaten Buol, semestinya timbunan jalan yang bercampur akar tidak terjadi jika pengawasan proyek berjalan sesuai fungsinya.
Dijelskanya, akar menyebabkan kerusakan badan jalan pada saat dilalui kendaraan seiring berjalannya waktu lambat laun lapuk dan menimbulkan rongga kosong di bawah lapis pondasi atas. Akibatnya bisa fatal terjadi penurunan badan jalan.
" Ini jelas melanggar ketentuan karena berdampak buruk terhadap hasil ketahanan badan jalan saat dilintasi warga dan kendaraan bertonase besar " terangnya.
Proyek berlabel APBD tahun anggaran 2024 itu ditengarai pula mengunakan agregat lapis pondasi atas bercampur batu over size serta batu split bercampur krikil bulat.
Pemerhati pembangunan di Kabupaten Buol Nawar yang ditemui di Palu Minggu 22/9/2024 menjelaskan, fungsi tanah timbunan harus berasal dari quary demi menghindari akar serta material lainya.
Kepala dinas PUTR Buol Fresa Agusfard. ST yang dikonfirmasi tidak berhasil karena diketahui nomor redaksi telah diblokir sebelumnya.
Sementara kontraktor pelaksana yang dihubungi tim reportase tidak memberikan tanggapan terkait adanya dugaan kerusakan pada item pekerjaan dinding penahan tanah serta dugaan penggunaan material tidak sesuai spesifikasi seperti timbunan bercampur akar serta agregat kelas A bercampur batu over size di antara batu split dan krikil bundar ( Bukan Batu Pecah ) TIM
