Pembangunan Jembatan Boilan ll Dilanjutkan di APBD Perubahan BUOL, RESPON AKTUAL — Lanjutan Pembangunan Infrastruktur Jembatan Boilan 2 di ...
BUOL, RESPON AKTUAL — Lanjutan Pembangunan Infrastruktur Jembatan Boilan 2 di ruas jalan Provinsi di Kabupaten Buol tetap akan diprioritaskan pada anggaran Perubahan tahun ini, demikian disampaikan Kabid Pembangunan Jalan Asbudianto,ST,. MT diruang kerjannya Jumat 18/10
Menurutnya, jembatan dengan panjang 20 meter tersebut pengerjaannya telah menyentuh angka di kisaran 91,31 persen.
Diterangkanya bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi rekanan sepanjang proses pengerjaan jembatan tersebut sehingga memaksa pekerjaan harus tertunda diantaranya yakni terjadi pergeseran tanah pada oprit jembatan dan itu terjadi berulang kali.
Tanah lunak dengan daya dukung sangat rendah karena tingkat kompresbilitas yang besar terhadap tanah dasar di bawah menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran tanah sehingga lebih kompleks karena prilaku tanah dasar yang perlu diperhitungkan.
Daya kuat geser yang rendah dan kadar air bertambah menyebabkan kuat geser semakin berkurang, terlebih jembatan Boilan 2 berada di wilayah persawahan.
Karena konsistensi tanah lunak dengan daya dukung rendah maka dilaksanakan uji N-SPT serta Dutch Cone Penetrometer.
Pelaksanaan Uji SPT atau pemeriksaan tanah pada oprit JembatanUji SPT adalah metode uji tanah untuk mengetahui sipat rekayasa geotehnik terhadap tanah bawah permukaan serta cara mengetahui sipat dinamik tanah di sekitarnya.
" Pekerjaan pemeriksaan tanah pada oprit yg slalu tenggelam " terangnya.
Dengan demikian dari hasil evaluasi tersebut pihaknya akan melakukan lanjutan pekerjaan pada APBD perubahan.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu metode alternatif yang akan dilakukan demi mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan mortar busa, konstruksi ini sangat ideal digunakan sebagai dasar perkerasan pada tanah lunak karena tergolong ringan.
Mortar Busa merupakan salah satu solusi mengatasi dampak dari tanah lunak serta instabilitas tanah timbunan pada oprit jembatan.
Dijelaskanya bahwa penggunaan mortar busa merupakan hasil riset engineering secara total untuk mengatasi tanah lunak dan meminumumkan persoalan penurunan timbunan oprit.
Terjadinya deformasi lebih karena faktor alam yang bisa disaksikan dengan naiknya muka tanah pada areal sawah setelah terjadi penurunan timbunan pertama kali pada oprit jembatan. Kendala lainya yakni terkait curah hujan tinggi saat pelaksanaan pekerjaan
Salah satu riset engineering tanah, untuk mengetahui sipat rekayasa tanahIapun berharap pada APBD Perubahan, kompleksitas yang terjadi dalam konstruksi jembatan 2 Boilan akan teratasi dengan baik sehingga memberi dampak lebih bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Ilyas Imran